Otoriter Aburizal Bakrie Melebihi Masa Orde Baru?
Senin , 11 Aug 2014, 15:43 WIB
Republika/ Yasin Habibi
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penonaktifan kepengurusan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono dan Ketua DPP Yoris Raweyai dinilai sebagai sikap otoriter Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB). Sebab, masa orde baru sekalipun belum pernah ada kebijakan semacam itu.

Wakil Ketua Umum DPP Barisan Muda Kosgoro (BMK), Lamhoot Sinaga mengatakan langkah yang diambil ARB seolah menghilangkan demokrasi di tubuh parpol. Dengan mekanisme sepihak ini, ia menghilangkan asas mufakat dan musyawarah dalam ambil keputusan.

“Sikap ini sangat otoriter, bahkan melebihi zaman orde baru,” kata Lamhot di Jakarta, Senin (11/8).

Padahal, perbedaan dalam Partai Golkar adalah suatu hal yang biasa terjadi. Namun, ARB dinilai tak bisa menghormati hal tersebut. Justru menganggap sebagai perselisihan sehingga pemecatan adalah jalan keluar atas ketidakseragaman sikap politik kader.

Jika Agung dan Yoris yang dianggap senior di parpol tersebut bisa diberhentikan begitu saja, bagaimana dengan kader lain yang masih tergolong baru. Padahal, apa yang mereka lakukan tidak sampai melanggar ketentuan serta ideologi Partai Golkar.

“Kami bergerak untuk melakukan tindakan penyelematan. Dalam dua hari ke depan, kalau ARB tak menarik keputusan pemecatan itu, kami akan berkordinasi dengan pihak senior,” ujar Lamhot.

Lamhot menilai kalau memang permasalahan di Golkar ini terkait penyelenggaraan musyawarah nasional (munas), sebaiknya parpol segera mengadakan rapat pleno yang ditindaklanjut dengan rapat pimpinan nasional (rapimnas), bukannya memecat pengurus yang tak sejalan.

Redaktur : Citra Listya Rini
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar