Besok, TNI akan Fokus pada Pergerakan Kekuatan Massa dari Daerah
Rabu , 20 Aug 2014, 16:46 WIB
antara
Seorang anggota Sat Brimobda Jatim berfoto bersama anaknya di dalam gerbong KA, sebelum pemberangkatan ke Jakarta, di Stasiun Pasar Turi Surabaya, Selasa (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI telah melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi jelang pengumuman putusan sengketa pilpres 2014 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (21/).

Menurut Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya, pada prinsipnya apa yang dilakukan tak berbeda jauh dengan pengamanan lainnya. Baik pileg, pilpres mau pun saat pengumuman hasil MK. 

Bahkan, TNI sudah menyiapkan antisipasi terburuk. "Untuk pengaman esok hari harus ada perhatian khusus pada pergerakan-pergerakan kekuatan massa dari berbagai daerah menuju ke Jakarta. Sehingga beliau (panglima TNI) menekankan masalah itu," katanya.

Fuad mengatakan, sebagai lembaga yang taat hukum, posisi TNI adalah netral. "Apabila itu sudah keputusan dari MK, maka TNI akan mengamankan hasilnya," ungkap dia.

"Mulai tahapan awal pilpres TNI sudah memberikan 30 ribu personil di seluruh Indonesia dan semuanya sudah diatur. Panglima TNI menyiapkan sebuah satuan khusus yakni Paskhas, Kopassus, Marinir untuk pasukan cadangan yang siap di perbantukan seandainya ekstalasi agak meningkat," ungkapnya. 

Besok pagi rencana TNI akan melakukan apel luar biasa di Kemayoran. "Kita tidak mengharapkan terjadi hal –hal yang tidak kita inginkan,” jelasnya.

"Sejak awal kita sudah melakukan MoU dengan Polri, Mereka gunakan 27 ribu, selebihnya akan dicadangkan," kata Fuad di mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Informasi yang sudah dideteksi oleh TNI, ada sekitar dua hingga tiga ribu orang yang akan masuk ke Jakarta besok. "Massa yang akan datang dideteksi berasal dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Fuad

TNI sudah memberikan siaga satu sejak Selasa (19/8). "Seharusnya siang ini harus koordinasi dengan posko yang di jalan Merdeka Barat," ungkapnya. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : c81
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar