Investor Berharap Kabinet Diisi Kalangan Profesional
Jumat , 22 Aug 2014, 22:48 WIB
Pasar modal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Investor pasar modal berharap kabinet baru di bawah presiden terpilih Joko Widodo akan diisi oleh kalangan profesional, kata kata Kepala Pusat Informasi Pasar Modal Daerah Istimewa Yogyakarta, Irfan Noor Riza.

"Harapan kami nantinya komposisi kabinet bisa diisi dengan orang-orang yang ahli di bidangnya sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat semakin melaju dan meraih rekor tertinggi kembali," kata Irfan di Yogyakarta, Jumat.

Dia mengatakan, pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa hasil pilpres, investor masih menggencarkan aksi ambil untung (profit taking) dengan menjual sahamnya.

"Memang putusan MK sedikit memberi angin segar untuk pasar modal termasuk di DIY. Tinggal satu lagi yg ditunggu yaitu susunan kabinet dari presiden baru," kata dia.

Meskipun sebagian investor lebih memilih melakukan "profit taking" sambil menunggu susunan kabinet baru, namun sebagian besar percaya bahwa pasca Oktober IHSG akan melesat naik.

"Harapan bahwa presiden baru saat ini bisa merombak kebijakan dan lebih bisa memberantas korupsi adalah kemungkinan menjadi salah satu penyebabnya," kata dia.
Sementara itu, ia mengatakan,

secara fundamental ekonomi indonesia masih sangat memungkinkan dan suhu politik juga sangat kondusif.

"Sehingga kalau pun IHSG sampai turun, masyarakat atau investor tidak perlu khawatir. Justru waktunya untuk melakukan aksi beli kembali pada saat itu," kata dia.

Sementara itu, ia menyebut, saat ini Pasar modal di DIY saat ini sedang semangat bertumbuh. Banyak masyarakat yang mulai melirik pasar modal utk wahana investasinya, khususnya menjadi investor baru untuk saham.

"Sampai Juli, catatan kami investor pasar modal di DIY sudah mencapai 7.900 orang yang bergabung," kata dia.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar