REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden SBY mengungkap alasannya bertemu Jokowi di sela acara Forum Media Global di Nusa Dua pada Rabu (27/8) malam Wita. Dia melakukan itu demi kelancaran pemerintahan ke depan. Menurut SBY, pertemuan itu merupakan yang pertama kalinya terjadi dilakukan presiden dan presiden terpilih secara terencana.
Berikut pengakuan SBY melalui akun Facebook resminya. Keterangan RI-1 ditandai dengan '*SBY*' yang berarti ditulis langsung sang presiden.
Insya Allah, malam ini di Bali saya akan bertemu Presiden terpilih untuk kelancaran transisi kepemimpinan. *SBY* Ide pertemuan dari saya dan disambut baik Pak Jokowi. Tujuannya agar transisi berjalan baik dan untuk keberhasilan pemerintahan berikutnya.
Ini untuk pertama kalinya sejak merdeka, kita berkesempatan melakukan transisi yang terencana. Semoga menjadi tradisi demokrasi kita. Di atas Kapal TNI-AL di Sorong, Papua Barat, saya minta Menko Polhukam berkomunikasi dengan Pak Jokowi.
Saya persilakan Pak Jokowi memilih waktu pertemuan sekembalinya saya di Jakarta (29 Agustus), atau ketika saya masih di Bali. Pak Jokowi memilih bertemu di Bali, tanggal 27 Agustus malam ini. Hal ini semata-mata untuk memenangkan waktu.
Tidak ada agenda yang khusus untuk pertemuan pertama saya dgn Presiden Terpilih ini. Saya akan lebih banyak mendengar. Apa yang saya ketahui, alami dan laksanakan selama 10 tahun memimpin negeri dan menjalankan pemerintahan, tentu berguna bagi Pak Jokowi.
Lebih baik saya menunggu dan merespon saja. Kalau saya pro-aktif, dianggap merecoki Pak Jokowi. Padahal niat saya baik dan tulus. Ada yang mengatakan Pak Jokowi akan mendesak saya untuk menaikkan harga BBM. Saya sudah siap meresponnya, jika ditanya.