Home >> >>
Dalam Tiga Hari KPU Yogya Temukan 641 Surat Suara Rusak
Jumat , 07 Mar 2014, 13:18 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik melepaskan surat suara untuk dikirim ke panitia pemungutan luar negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (12/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DAlam tiga hari penyortiran surat suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta telah menemukan 641 surat suara rusak.

"Pelipatan dan penyortiran surat suara sudah kita lakukan sejak tiga hari lalu dan hingga Kamis (6/3) malam, kita temukan surat suara rusak sebanyak itu," ujar Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di Balaikota Yogyakarta, Jumat (7/3).

Menurut Wawan, hingga hari ketiga pihaknya sudah berhasil melakukan penyortiran sebanyak 154.517 surat suara. KPU sendiri menerima sebanyak  1,3 juta surat suara dari KPU pusat. "Sebagian besar surat suara yang rusak itu karena terkena noda tinta," katanya. Selain adanya noda tinta, surat suara yang dinyatakan rusak itu juga karena robek dan kusut.

Surat suara yang rusak ini akan dikumpulkan semuanya hingga akhir penyortiran. Nantinya akan dilaporkan ke KPU pusat untuk dimintakan gantinya.

Penyortiran surat suara sendiri ditargetkan selesai pada 25 Maret mendatang. Jumlah surat suara yang dibutuhkan KPU Yogyakarta dalam Pemilu 2014 sebanyak 1,3 juta lebih. "Jumlah pemilih kita ada 304.437 orang, sehingga surat suara yang dibutuhkan dikalikan empat ditambah dua persen untuk cadangan," ujarnya.

Terkait kotak suara, KPU Kota Yogyakarta hingga Kamis kemarin sudah berhasil merakit 3 ribu lebih kotak suara. Pihaknya kata Wawan membutuhkan 3.800 kotak suara dan perakitan bisa diselesaikan dalam pekan depan. Semua kotak suara menggunakan alumunium. "Kita tidak masalah untuk kotak suara, semua cukup," katanya.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Yulianingsih
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar