REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana persaingan antara calon presiden (capres) muda dan tua dalam Pilpres 2014 nanti ditanggapi beragam partai politik. Salah satunya disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Sebenarnya tidak perlu dikotomi, namun peluang capres muda memang lebih baik,’’ ujar Ketua DPP PKS, Indra kepada RoL, Selasa (14/1). Hal ini didasarkan peta demografi yang menunjukkan kebanyakan pemilih merupakan generasi muda. Di mana, kecendrungan pemilih biasanya sesuai dengan kesamaannya.
Dikatakan Indra, capres muda memang dinilai mempunyai kelebihan seperti vitalitas, visi yang memadai, dan berjiwa pendobrak. Sehingga sebagai politisi muda ia mendukung wacana hadirnya capres muda maupun calon anggota legislatif (caleg) muda.
Menurut Indra, para generasi muda dapat diberikan kesempatan untuk memimpin. Hal yang sama juga terjadi di sejumlah negara seperti Australia, Inggris maupun negara Amerika Latin.
Rencananya, lanjut Indra, sebagai bentuk dukungan capres muda ia akan membentuk kaukus politisi muda di senayan. Namun, dukungan capres muda ini harus ditunjang dengan integritas dan moralitas yang tinggi.
Di internal PKS, lanjut Indra, ada sebanyak lima capres yang merupakan hasil pemira beberapa waktu lalu. Ke lima capres ini merepsesentasikan capres muda yakni Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail.