REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengingatkan generasi muda perlu belajar sejarah agar lebih mengenal budaya bangsanya.
"Mengenal sejarah itu penting untuk belajar identitas diri, agar anda tidak mudah diprovokasi dengan opini-opini negatif tentang Indonesia," kata Pramono Edhie dalam Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan dengan keluarga besar pengurus daerah Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI), akademisi, ormas, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Hotel Emersia Bandarlampung, Ahad.
Menurut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini, kelemahan utama generasi saat ini adalah minim pengetahuan terhadap makna kehidupan berbangsa dan bernegara.
Padahal, menurut dia, pemahaman terhadap hal tersebut sangat penting untuk memperjuangkan cita-cita pendiri bangsa ini dalam mengisi pembangunan.
"Agar paham makna indonesia anda harus paham Pancasila, karena itu roh bangsa kita," kata dia lagi.
Menurut mantan Kepala Staf TNI AD itu, apabila banyak generasi muda yang tidak paham dengan Pancasila, maka akan menimbulkan sikap pesimistis dan melunturkan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia.
"Negara lain takut apabila Indonesia menjadi negara yang tenteram, karena kita akan menjadi kekuatan di dunia kalau itu terjadi," katanya lagi.
Acara yang diselenggarakan oleh FKPPI Wilayah VIII tersebut bertema Meningkatkan Solidaritas Demi Memperkokoh Semangat Kebangsaan.
Dialog Kebangsaan yang dilaksanakan di Bandarlampung ini merupakan yang kedua kalinya diadakan FKPPI Wilayah VIII, dan kebetulan diisi oleh calon presiden.
"Tapi, Pak Pramono berbicara sebagai pribadi anggota FKPPI, bukan sebagai calon presiden Partai Demokrat," kata Ketua FKPPI Wilayah VIII, Tony Eka Chandra.
Dia menegaskan, FKPPI adalah organisasi independen yang tidak berpihak dengan calon mana pun, dan tidak menolak anggapan sebagian orang yang mengatakan sebagai "underbow" Partai Demokrat karena acara tersebut.
Menurut dia, acara Dialog Kebangsaan adalah agenda rutin FKPPI di seluruh lini, dan Lampung sudah melaksanakan dua kali, setelah sebelumnya diadakan di Universitas Tulang Bawang.
Dia melanjutkan, FKPPi tidak berada di bawah naungan kekuatan politik mana pun dan tidak menutup hak politik anggotanya.
"Di wilayah Lampung saja, ada 16 anggota kami yang menjadi pengurus partai politik dan ratusan yang menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilu Legislatif 2014," kata dia.
Tony berharap acara Dialog Kebangsaan dapat mengingatkan generasi saat ini tentang pembentukan karakter bangsa yang penting dijalankan saat ini.