Home >> >>
Irman Usul Perguruan Tinggi di Bawah Kemenristek
Kamis , 30 Jan 2014, 19:51 WIB
Republika/ Wihdan
Ketua DPD Irman Gusman menyampaikan catatan akhir tahun 2013

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPD RI Irman Gusman mengusulkan agar perguruan tinggi dipindah dari Kementerien Pendidikan dan Kebudayaan dan ditempatkan di Kementerian Riset dan Teknologi agar Indonesia mampu menghadapi persaingan antarnegara di era globalisasi yang semakin ketat saat ini.

"Saya menilai perguruan tinggi lebih tepat berada di bawah Kementerian Riset dan Tekonologi, sehingga hasil riset dan inovasi dari perguruan tinggi bisa langsung diterapkan," kata Irman Gusman ketika membuka kegiatan Konvensi Kampus X dan Temu Tahunan XVI Forum Rektor Indonesia (FRI) di kampus Universitas Negeri 11 Maret Solo (UNS), di Solo, Kamis (30/1).

Pada kesempatan tersebut hadir Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) 2013 Laode M Kalamuddin dan Ketua FRI 2014 Ravik Karsidi yang juga Rektor UNS serta sekitar 650 rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia.

Menurut Irman, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan akan semakin berat sehingga perlu disikapi secara cermat dan cerdas.

Perguruan tinggi sebagai lembaga intelektual yang di antara tugasnya melakukan riset dan inovasi, kata dia, memiliki peran dalam dalam menyikapi tantangan ke depan yang semakin berat.

"Perguruan tinggi agar hasil riset dan inovasinya bisa langsung diterapkan, hendaknya tidak berada di bawah Kemendikbud tapi dipindahkan ke Kemenristek atau kementerian teknis terkait, sesuai dengan riset dari masing-masing perguruan tinggi," katanya.

Salah satu peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat ini juga menilai peran perguruan tinggi yang berada di bawah Kemdikbud saat ini masih dirasakan ekslusif oleh masyarakat umum, karena ilmu yang dikembangkannya hanya dirasakan oleh mahasiwanya saja, tapi tidak menular ke masyarakat umum.

Pada era globalisasi saat ini, kata Irman, paradiga perguruan tinggi selayaknya ditata ulang dengan memposisikan perguruan tinggi sebagai basis serta pusat pertumbuhan untuk masyarakat, paling tidak sekitar.

"Jika masyarakat bisa menikmati dampak keilmuan dari perguruan tinggi maka keberadaan perguruan tinggi mampu berfungsi ganda secara riil. yaitu bermanfaat bagi seluruh masyarakat, tidak hanya mahasiswanya saja," katanya.

Irman menjelaskan dari sekitar 3500 perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia, jika seluruhanya berorientasi menerapkan ilmunya secara riil di masyarakat, maka masyarakat juga akan tertular menjadi cerdas.

Pada kesempatan tersebut, Irman juga mengusulkan agar sebuah perguruan tinggi tidak mengakomodasi terlalu banyak disiplin ilmu tapi fokus pada beberapa disiplin ilmu saja yang disesuaikan dengan potensiu daerahnya masing-masing.

Ia mencontohkan, di daerah pertanian ada perguruan tinggi pertanian, di daerah kepualauan ada perguruan tinggi perikanan, di daerah pertambangan ada perguruan tinggi teknik pertambangan, dan sebagainya.

"Jika perguruan tinggi fokus pada ilmu tertentiu, saya meyakini suatu saat daerah-daerah di Indonesia akan maju dengan potensinya masing-masing, sehingga bisa bersaing dengan negara lain," kata Irman.

Redaktur : Djibril Muhammad
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar