Home >> >>
Hayono Isman Bingung Jalan Cepat Jadi Kubangan Kerbau
Sabtu , 01 Feb 2014, 18:20 WIB
Tahta Aidilla/ Republika
Hayono Isman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi jalan rusak di Jakarta dan sejumlah daerah di musim penghujan saat ini menarik perhatian anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang juga peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Hayono Isman.

Mantan Menpora ini di Jakarta, Sabtu (1/2), mengaku bingung, jalan yang dibangun dengan rancangan tahan sampai 10 tahun, kena hujan sedikit saja sudah terkelupas dan bak kubangan kerbau.

Dia curiga, dalam proyek pembangunan jalan terjadi banyak permainan karena jalan mudah sekali rusak.
"Anggaran perbaikan yang disediakan tiap tahun sangat besar. Untuk tahun 2014 saja, Kementerian Pekerjaan Umum mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp 40 triliun tetapi tetap saja jalanan hancur," katanya.

Perbaikan yang dilakukan hanya proyek tambal sulam. "Karena itu saya meminta KPK turun tangan untuk mengecek proyek-proyek jalan ini. Terutama di jalan-jalan nasional," ujar Hayono.

Menurut Hayono, memang jika dilihat khusus di jalanan Jakarta, nilainya tak sebesar dengan sejumlah kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekarang.

"Tapi kalau dilihat secara keseluruhan, berapa ribu kilometer jalan di Indonesia. Itu kan sangat besar," katanya.

Hayono berjanji jika terpilih menjadi presiden, salah satu hal pertama yang akan dilakukannya adalah mengaudit proyek jalan. "Salah satu program saya yang saya sampaikan saat debat di Palembang, saat akan melalukan audit pembangunan jalan dengan melibatkan KPK," tegas.

Audit ini, ia melanjutkan, sangat penting sebab jalan adalah jantung pembangunan. Kalau jalan rusak, roda ekonomi juga terganggu.

"Distribusi kebutuhan rakyat terganggu, harga sembako menjadi mahal karena biaya transportasi mahal. Alhasil, ekonomi rakyat terganggu gara-gara jalan rusak seperti itu," kata Hayono menerangkan.

Selain audit pembangunan jalan, jika terpilih menjadi presiden nanti Hayono juga ingin merevitalisasi transportasi laut sehingga beban jalan menjadi berkurang.

"Negara kita kan negara bahari. Jadi transportasi laut harus kita maksimalkan. Hal ini juga akan membantu mengurangi macet," kata Hayono menegaskan.

Redaktur : Djibril Muhammad
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar