Home >> >>
Gita: Berikan Tax Holiday untuk Sektor Budaya Kreatif
Senin , 03 Feb 2014, 23:43 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Ketua Umum DPP Barindo Gita Wirjawan menyatakan, kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah bisa berkembang lebih baik jika ditopang oleh industrialisasi yang berbasis pada kepentingan ekonomi rakyatnya.

Menurut dia, kemandirian ekonomi kunci persaingan Indonesia dengan Tiongkok dan India, dua negara pesaing terkuat di Asia. "Kita harus lebih bekerja keras lagi karena Korea Selatan, Tiongkok, dan India sudah meletakkan fondasi yang kokoh puluhan tahun yang lalu. Dalam konteks budaya, kegemilangan Indonesia tidak mungkin terwujud kalau kita tidak mampu mengalahkan tren K-Pop sekarang menjadi I-Pop. Generasi muda harus menciptakan budaya pop yang kreatif," ujar Gita Wirjawan saat Pengukuhan DPD Barindo Kalimantan Tengah di Palangkaraya, dalam siaran pers yang diterima ROL,  Senin (3/2).

Calon presiden dari peserta konvensi Partai Demokrat ini mengajak generasi muda Indonesia untuk menjadi duta-duta kebudayaan di abad ke-21 ini. "Diplomasi budaya itu sangat penting, kreativitas musik merupakan elemen terpenting yang harus diperhatikan. Saya pikir pemerintah harus berikan insentif kepada kelompok ini, misalnya tax holiday 5-10 tahun," ungkap pria yang dikenal piawai memainkan keyboard ini.

Di akhir acara, personel group musik legandaris God Bless Doni Fatah memberikan buku Perjalanan 40 Tahun God Bless kepada Gita yang disaksikan komunitas pencinta God Bless Palangkaraya. "Ini sebuah kehormatan buat saya mengingat nama besar God Bless dalam belantika musik kita," cetus ketua umum Barindo ini yang didampingi Sekjend Fajar Riza Ul Haq dan Ketua DPD Barindo Kalimantan Tengah Rachmat Nasution Hamka. 

Redaktur : Nidia Zuraya
Reporter : Heri Ruslan
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar