Home >> >>
Hayono Isman Ingin Bandung Jadi Kota Kembang Lagi
Rabu , 05 Feb 2014, 13:42 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Hayono Isman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Hayono Isman berharap Bandung, Jawa Barat, kembali menjadi Kota Kembang. Yaitu kota yang bebas dari banjir dan menonjolkan kebersihan.

"Saya tertarik dengan Wali Kota Bandung (Ridwan Kamil) yang baru dengan semangatnya mengembalikan Kota Bandung menjadi Kota Kembang yang bersih," kata Hayono di Bandung, Rabu (5/2).

Hayono mengatakan Kota Bandung dan Jawa Barat memiliki masalah kebersihan dan kemacetan lalu lintas yang tidak mudah untuk diselesaikan.

Namun, Pemkot Bandung mau pun Pemprov Jawa Barat dapat mengambil solusi mengoptimalkan peranan masyarakat. Termasuk pedagang kali lima (PKL).

Hayono menuturkan Jawa Barat secara keseluruhan menghadapi persoalan sampah, banjir, kemacetan lalu lintas, pendidikan dan kesejahteraan.

Dari ekonomi, ujarnya, Kota Bandung mengalami kemajuan. Namun tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai. Sehingga terjadi kemacetan lalu lintas saat memasuki libur akhir pekan.

Persoalannya, sejumlah wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Kota Bandung saat memasuki libur akhir pekan.

"Perekonomian menjadi terbuka tapi tidak baiknya jalanan menjadi macet. Ini harus ada solusi yang komperhensif," ujar Hayono.

Ia juga berharap Jawa Barat sebagai salah satu sentra kegiatan industri dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat. Serta mengoptimalkan sektor pertanian. Karena Jabar tercatat sebagai lumbung pangan, termasuk penghasil beras terbesar di Indonesia.

Hayono mencontohkan Jabar memiliki potensi energi tenaga uap (geo termal) dan sumber air yang belum digunakan secara optimal. Mantan menpora itu mengemukakan, masyarakat Jabar menghormati sumber air sebagai mantra untuk pencucian diri.

Terlebih Jabar memiliki Sungai Citarum yang dapat dimanfaatkan sebagai pengelolaan sumber air minum. Meski pun kualitas airnya memprihatinkan.

Bahkan Citarum tercatat sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. Karenanya, ia berharap pemerintah setempat dan pusat harus bersatu mengembalikan mutu air Citarum.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar