REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat, Maftuh Basyuni, mengklaim, debat capres konvensi Partai Demokrat ketiga yang digelar di Bandung, Jawa Barat, lebih baik di banding dua kegiatan serupa di Medan dan Palembang.
Ia mengaku cukup puas atas kegiatan tersebut. "Perubahan sistem dalam debat ini hasilnya cukup baik," katanya disela-sela acara konvensi di Hotel Harris, Bandung, Rabu (5/2).
Menurut Maftuh, dalam debat kandidat seri ketiga di Bandung, audiens bisa lebih memahami yang diperdebatkan para kandidat. Selain itu, dalam kegiatan tersebut sudah mulai saling debat sesama kandidat.
Ia menilai saling debat ini sangat positif, sehingga kualitas konvensi semakin terangkat. "Pada awal debat memang terlihat kaku, namun setelah berjalan debat semakin cair dan menatik," ujarnya.
Dikatakan Maftuh, model debat di Bandung akan menjadi patokan untuk kegiatan serupa di beberapa kota ke depan. Ia menyebut tidak ada koreksi dalam model debat ketiga di Kota Bandung ini.
"Model debat di Bandung akan menjadi patokan untuk kegiatan serupa di beberapa kota lainnya," katanya.
Dalam setiap konvensi di daerah, masih kata Maftuh, isu lokal tetap akan diperdebatkan para kandidat. Seperti di Medan, masalah Gunung Sinabung juga menjadi perhatian. Pun di Bandung isu-isu lokal seperti pemekaran provinsi, pembangunan wilayah selatan yang masih kurang juga diangkat kandidat.
"Isu lokal tetap akan kita angkat dalam setiap perdebatan," ucapnya mengakhiri.