Home >> >>
PKB Gelar Rakornas untuk Dorong JK Jadi Capres
Jumat , 07 Feb 2014, 15:18 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Rhoma Irama bersama Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan tertutup di Jakarta, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Rapat Koordinasi Nasional di Manado, Sulawesi Utara 6-8 Februari 2014. Rapat tersebut membahas isu strategis. Termasuk memasukkan nama mantan wapres Jusuf Kalla sebagai capres.

"Sejumlah agenda dibahas termasuk mengodok capres PKB. Salah satu nama yang menguat adalah Pak Jusuf Kalla. Selain itu, kesiapan pemilu, akselerasi gerak mesin politik PKB, hingga pengamanan suara," kata Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, Jumat (7/2).

Dalam rakornas, kata dia, juga sekaligus refleksi kiprah dan dedikasi sosial kemasyarakatan partai yang didirikan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ia menambahkan, 24 DPW PKB siap pasang badan untuk mematangkan pencapresan JK. "Keinginan menjadikan JK sebagai capres telah kami bahas bersama-sama selama tiga bulan terakhir dan telah disepakati di Banjarmasin pada akhir bulan lalu," ujarnya.

Ia menyebut, siap mendorong JK menjadi capres meski masih ada dua nama lain masuk dalam forum. Yakni Rhoma Irama dan Mahfud MD.

"Kita akan minta DPP untuk segera menggodok dan memastikan JK sebagai capres PKB, meski pun ada dua nama lainnya," papar mantan Ketua GP Ansor Sulsel tersebut.

Dalam acara itu, PKB juga mengelar bakti sosial kepada masyarakat Manado yang terkena musibah banjir. "Sudah kita lakukan bakti sosial kemarin sore, sejumlah pengurtus DPP PKB turun langsung di tengah masyarakat," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar