REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, untuk menjaga agar pulau-pulau di Indonesia tetap terjaga keberadaannya, pasukan dan peralatan militer wajib ditempatkan di pulau-pulau terdepan Indonesia.
"Pulau terdepan sebaiknya tidak hanya diduduki oleh militer, tetapi harus juga diisi dengan penduduk Indonesia. Sehingga menjadi wilayah hidup," kata Pramono dalam debat bernegara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2).
Terkait dengan perlu tidaknya wajib militer di Indonesia, Pramono yang juga Mantan KSAD TNI mengatakan, sistem pertahanan yang cocok untuk Indonesia adalah sistem pertahanan semesta. Artinya pertahanan yang tidak hanya mengandalkan kekuatan militer.
"Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan, mari semua mencontoh apa yang dilakukan para pendahulu kita di zaman perjuangan kemerdekaan dulu. Memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," ujar Pramono.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyampaikan, seorang pemimpin harus kenal wilayah dan budaya Indonesia. "Jangan jadi pemimpin asing di negerinya sendiri dan menjalankan pembangunan yang tidak sesuai dengan akar budaya Indonesia," katanya.
Seorang pemimpin, ujar Pramono, dalam bidang pertahanan dan keamanan harus mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan di seluruh wilayah Indonesia. "Pertahanan dan keamanan adalah syarat utama pembangunan," ujarnya.
Terkait adanya 351 konflik yang terjadi di wilayah Indonesia dalam lima tahun terakhir, Pramono menyatakan, pengamalan nilai-nilai sila-sila Pancasila dan menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi jadi syarat utama menyelesaikan konflik yang di wilayah Indonesia.