Home >> >>
Tiba di Ende, Anis Matta Disambut Pendeta dan Tokoh Katolik
Ahad , 16 Feb 2014, 11:34 WIB
Humas DPP PKS
Anis Matta dan rombongan di Ende

REPUBLIKA.CO.ID, ENDE -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera  Anis Matta tiba di Ende-Nusa Tenggara Timur dalam agenda kunjungan  selama dua hari, Sabtu dan Ahad (15-16/2).

Anis Matta, Sekjen PKS Taufiq Ridho, Ketua PKS Wilda Balinusra Oktan Hidayat serta rombongan DPP PKS yang tiba di Bandar Udara H Hasan Aroeboesman Ende sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Rombongan disambut pendeta Yohanes, juga sejumlah pemuka agama dan masyarakat setempat, serta jajaran pengurus DPW PKS Nusa Tenggara Timur dengan tarian daerah setempat.

"Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Ende dan sekaligus merupakan Provinsi yang ke 31 yang telah saya kunjungi sejak di amanahkan memimpin PKS," jelas Anis dalam siaran persnya, Ahad (16/2).

"Kehadiran saya di Ende ini masih merupakan kelanjutan dari rangkaian konsolidasi dan gerakan silaturrahim ke berbagai kalangan masyarakat yang secara terus menerus saya lakukan, dan hal yang sama juga saya perintahkan kepada seluruh kader PKS di seluruh wilayah Republik tercinta ini" paparnya.

Khusus untuk provinsi NTT ini, dia berharap ada lompatan capaian yang lebih besar dari apa yang sudah di hasilkan pada pemilu yang lalu. Setidaknya saya berharap PKS NTT ini bisa pecah telur dan dapat mengantar calegnya duduk di Senayan pada periode ini. Harapan lainnya, katanya, NTT bisa menjadi salah satu dari empat Provinsi yang akan menjadi etalase Politik bagi PKS selain Bali, Sulawesi Utara, dan Papua.

Menurut Ahmad Sahal Staf khusus Bid.Media Anis Matta, Presiden PKS  juga mengagendakan untuk mengunjungi situs bersejarah nasional. Yaitu rumah pengasingan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. Proklamator RI itu  diasingkan selama empat tahun (1934–1938) oleh Belanda yang  juga di yakini sebagai tempat perenungan panjang dan dalam dalam menemukan falsafah Pancasila.

  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar