Home >> >>
'Megawati Tidak Bisa Ditekan Capreskan Jokowi'
Ahad , 16 Feb 2014, 16:44 WIB
EPA/Bagus Indahono
Joko Widodo (kiri) bersama Megawati Sukarno Putri di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana mengatakan Megawati Sukarno Putri bukan tipikal pemimpin yang mudah diintervensi. Ary percaya dukungan  masyarakat kepada Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mempengaruhi Megawati dalam menentukan capres-cawapres PDIP.

“Kalau kita lihat karakter Bu Megawati seperti batu karang. Teguh pada prinsip,” kata Ary kepada ROL, Ahad (16/2).
 
Megawati acap menggunakan pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan strategis partai. Dalam sejumlah pilkada misalnya, Megawati acap memilih tokoh yang kurang popular untuk menjadi kepala daerah. Di Pilkada DKI Jakarta Megawati memilih Jokowi. Di Pilkada Jawa Barat Megawati memilih Rieke Dyah Pitaloka. Di Pilkada Jawa Tengah Megawati memilih Ganjar Pranowo. “Megawati punya pertimbangan sendiri dalam mengikuti kehendak publik,” ujarnya.

Ary menilai dukungan terhadap Jokowi bisa kontraproduktif apabila dilakukan dengan cara menekan dan mengintervensi Megawati. Tekanan dan intervensi kepada Megawati akan menciptakan kesan seolah-olah Jokowi berseberangan dengan Megawati. Di sisi lain tekanan dan intervensi terhadap Megawati juga bisa membuat Megawati merasa tidak dihargai.

Betapapun, lanjut Ary, Megawati telah diberi mandat menentukan capres-cawapres PDIP. “Tekanan dan ancaman kepada Megawati akan kontraproduktif. Artinya aspirasi menjadikan Jokowi capres tidak bisa cepat direspon,” kata dia.

Redaktur : Nidia Zuraya
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar