REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Calon presiden peserta Konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan mengatakan, keputusannya untuk terjun ke dunia politik bukan untuk mencari kekuasaan tetapi untuk perubahan.
''Saya tidak punya bagasi politik. Tidak ada itu istilah kwitansi apalagi politik balas budi. Saya terjun ke politik bukan mencari kekuasaan tapi untuk perubahan", tukas Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini,'' ujar Gita saat bertemu dengan tokoh masyarakat Bali, Satria Narada di Denpasar, dalam siaran pers yang diterima ROL, Selasa (18/2).
Dalam pertemuan itu, Narada sempat mengungkapkan kekhawatirannya. Menurut dia, pergantian kepemimpinan nasional tahun ini dibayangi sejumlah persoalan krusial yang akan memberatkan pemerintahan mendatang.
Narada menambahkan, patut diragukan siapapun pemimpin nasional yang terpilih nanti akan punya nyali memberantas korupsi dan menegakkan hukum jika punya utang politik.
Terkait penegakkan hukum, Gita menegaskan akan memperkuat KPK dengan menekankan politik anggaran yang jelas dan tegas.
Menurutnya, KPK harus terus diperkuat dengan menambah jumlah penyidik sehingga rasionya bisa ideal seperti di Hongkong. "Dengan jumlah penduduk 250 juta, harusnya KPK punya 4.500 penyidik. Bandingkan kalau sekarang sekitar 100 orang. Tiap daerah perlu dibentuk KPK agar korupsi yang nyata-nyata bisa langsung ditindak," cetusnya.