Home >> >>
Ini Strategi Pramono Hadapi Debat Bernegara
Jumat , 21 Feb 2014, 18:21 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Peserta Konvensi Calon Presiden Pramono Edhie menyampaikan visi misi saat 'Meet The Press' di Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (8/1). Dalam keterangannya Pramono Edhie, Koruptor harus dimiskinkan bukan dihukum mati.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pramono Edhie Wibowo menyebut berkompetisi di Debat Bernegara yang digelar Partai Demokrat bukanlah perkara mudah. Debat, sebut pramono, merupakan sebuah kompetisi yang berat.

"Ada beberapa menteri, ada pejabat tinggi negara, ada mantan Panglima TNI, akademisi dan tokoh nasional lainnya, sungguh tidak mudah beradu visi dan misi dengan mereka," jelas salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat ini, Jumat (21/2).

Meski demikian, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini siap untuk terus bertarung di ajang tersebut. Ia bahkan telah memantapkan strategi agar bisa mengungguli lawan-lawanya. Salah satu caranya dengan terus memperkaya dan melengkapi pengetahuan.

"Salah satunya dengan bersilaturahmi, khususnya dengan warga setempat. Saya siap lahir dan batin," jelas Edhie.

Pramono Edhie tiba di Balikpapan pada pagi tadi. Ia akan mengikuti "Debat Bernegara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat" yang akan dilaksanakan besok (22/2) di ballroom Hotel Novotel. Debat bernegara yang ke-6 ini akan membahas masalah hukum dan ekonomi.

"Hukum harus tetap menjadi Panglima tertinggi. Tanpa ketegasan dan kepastian hukum, pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkualitas tidak juga akan berlangsung baik," kata dia.

Pramono siang tadi juga menyempatkan diri bertemu masyarakat setempat, usai melaksanakan salat Jumat. Di kesempatan itu, Edhie mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang.

"Saya sangat antusias menyambut Pemilu mendatang. Saya harus menunggu selama 33 tahun lebih untuk bisa ikut serta memberikan suara saya dalam Pemilu. Mari sukseskan Pemilu," demikian Edhie dalam pernyataanya kepada ROL.


Redaktur : Hazliansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar