Home >> >>
Rhoma Irama Bikin Video Klip Pencapresan
Rabu , 26 Feb 2014, 04:43 WIB
Pedangdut Rhoma Irama memberikan keterangan pers terkait rencana pencalonan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014 di Jakarta, Sabtu (11/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Munculnya nama Jusuf Kalla dan Mahfudz MD, seakan menenggelamkan nama Rhoma Irama dalam pencalonan Presiden (Capres) yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, Raja Dangdut ini membuktikan eksistensinya dalam pencapresan yang diusung partai besutan Gus Dur dengan membuat video klip untuk iklan di stasiun TV.

"Jadi Papa (Rhoma) memang tidak pernah iklan di TV untuk pencapresan. Untuk membuktikan eksistensi dan komitmen bersama PKB, akhirnya dibuat iklan di TV. Memang, selama ini lebih banyak terjun secara langsung ke kultural dan sosial," ujar putri pertama Rhoma Irama, Deby Veramasari di sela-sela pembuatan video klip untuk iklan, Hotel Bumi Wiyata. Selasa (25/2).

Dalam pengambilan gambar untuk iklan TV tersebut, Rhoma Irama tampak menunggangi kuda berwarna putih sambil membawa gitar. Sesekali, menggunakan latar bendera partai dengan nomor urut dua itu. Deby menuturkan, pembuatan iklan tersebut juga menepis dugaan adanya kerenggangan Rhoma dengan PKB. Ia menambahkan, untuk mengenalkan ke masyarakat bahwa Ksatria Bergitar ada dipencalegan dan Pencapresan.

"Memang sempat ada tanda tanya dari masyarakat, jadi nyapres apa tidak atau masihkan diusung PKB," ujar Caleg PKB DPR RI Dapil Kabupaten Tasik dan  Garut ini.

Meski ada sejumlah nama yang muncul di pencapresan, dia merasa santai menghadapinya. Apalagi, Rhoma memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam dunia politik. Selain itu, dalam keluarga dikenal dengan sikapnya yang tegas dan bisa memimpin  keluarga yang beragam, agama dan  warga negara.

"Kita keluarga dukung sepenuhnya. Apalagi sikapnya yang tegas, bisa memimpin keluarga secara harmonis dan bijaksana," paparnya.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
Reporter : Rusdy Nurdiansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar