Home >> >>
Soal Penyadapan, PDI-P dan Jokowi Dinilai Hanya Melempar Isu
Rabu , 26 Feb 2014, 16:19 WIB
REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pernyataan yang dilemparkan petinggi PDI Perjuangan terkait penyadapan dan teror terhadap Jokowi, terus menuai tanggapan. Isu penyadapan itu dinilai hanya untuk menarik simpati publik menjelang pemilu dan pilpres.

Koordinator Solusi Pemuda Indonesia (SPI) Muhammad Faidzin menilai PDI-P tengah mengukuhkan posisi mereka sebagai korban dalam pertarungan politik menuju 2014. Munculnya kasus walikota Surabaya Tri Rismaharini dinilai mantan aktivis FAMRED '98 ini sebagai bentuk kegagalan PDI-P dalam mengelola konflik internalnya.

"Untuk menutupi kegagalan kelola konflik internal yang menyita perhatian publik, maka berbagai isu dilemparkan. Mulai dari penyadapan dan teror terhadap Jokowi, hingga tudingan ada pihak lain yang terus menyerang PDI-P," ujar Faiz, Rabu (26/2).

 Oleh partainya, lama-lama Jokowi dibuat seperti anak kecil yang sedang cari perhatian alias caper. Padahal, kalau penyadapan langsung dilaporkan kepada polisi, permasalahannya menjadi terang. "Kalau tidak, maka apa yang disampaikan malah dikesankan sebagai pengalihan isu," tambah alumni PMII ini.

Redaktur : Muhammad Hafil
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar