REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Gita Wirjawan mengatakan, semangat nasionalisme mustahil melembaga tanpa ketahanan pangan dan kesejahteraan.
"Jangan mimpi bicara nasionalisme jika rakyat tidak punya kebanggaan terhadap produksi yang dihasilkan bangsa sendiri. Ini juga harus selaras dengan kebanggaan rakyat. Karena pemimpinnya bisa memainkan relevansi geopolitik Indonesia secara tepat," ujar Gita di Yogyakarta, Jumat (28/2).
Gita mengaku, konsisten menggulirkan wacana UU Reformasi Agraria, pengampunan pajak, tax holidays, penguatan KPK serta penegak hukum lainnya. Ia pun berjanji bertekad untuk memperjuangkan agar postur APBN meningkat tajam dengan realokasi anggaran untuk akselerasi sumber daya manusia dan insfrastruktur.
Ekonom Tony Prasetyantono mengapresiasi sosok Gita yang dinilainya mampu merelevansikan semangat nasionalisme dalam konteks persaingan global. Ia sepakat jika Gita mengusung isu kemandirian ekonomi dan nasionalisme.
Namun, katanya, semua kandidat capres pasti akan menjual konsep itu. "Persoalannya adalah bagaimana itu dijual ke masyarakat bawah dan mereka mau membelinya," ujar pengajar Fakultas Ekonomi UGM tersebut.