Home >> >>
Kemendagri: Jokowi - Ahok Berpeluang Kembali ke DKI Jakarta
Kamis , 06 Mar 2014, 20:25 WIB
Republika/Agung Fatma
Jokowi-Ahok ketika mendaftar di KPUD DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih membuka peluang Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wakilnya, Basuki Tjahja Purnama duduk di kursi jabatannya saat ini. Meski keduannya diperkirakan ikut sebagai kontestan capres dan cawapres, bukan berarti mengundurkan diri.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Didik Suprayitno mengatakan, jika Jokowi dan Ahok hendak turut serta mencalonkan diri dalam pilpres 2014, mereka harus ajukan surat izin ke Presiden. Permohonan tersebut, bukan berarti mundur.

"Mereka hanya dinonaktifkan sementara, kalau misalkan salah satu ada yang tidak terpilih, mereka bisa kembali ke kursi jabtan lamanya sebagai Gubernur/wakil," kata Didik saat dihubungi Republika, Kamis (6/3).

Dia menjelaskan, aturan itu tercantum di Pasal 7 UU 42 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah (Pemda) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permedagri) No.13 Tahun 2009. Kepala daerah yang mencalonkan diri hanya dinonaktifkan dari jabtannya, kecuali keluar putusan KPU menetapkannya sebagai pemenang Pemilu.

Berbeda halnya, kalau sejak awal kedua pimpinan daerah ibu kota tersebut mengundurkan diri. Dia mengatakan, Kemendagri akan menunjuk Sekertaris Daerah (Sekda) sebagai pelaksana harian kepala daerah. Kemudian, diangkat penjabat untuk menduduki kursi pemerintahan provinsi.

"Saya tidak tahu, apakah ada pemilukada ulang atau lewat DPRD. Sebab, dalam aturan tidak ada pemilihan ulang secara langsung, namun kasus andai-andai ini, mengosongkan posisi kepala daerah serta wakilnya," ujar dia. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk diusung sebagai calon Wakil Presiden dari Partai Gerindra mendampingi Prabowo Subianto. Meski hanya perbincangan santai, namun pihaknya bersedia atas jabatan apapun yang akan diembannya nanti. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar