Home >> >>
Ini Dua Tema Debat Konvensi Demokrat di Ambon
Selasa , 11 Mar 2014, 05:05 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Form Konvensi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Konvensi capres Partai Demokrat di Ambon akan menggunakan metode debat bernegara yang menghadirkan semua peserta dalam satu panggung. Mereka akan berdekat tentang visi dan misi pembangunan bangsa lima tahun mendatang dalam satu sesi tanya-jawab.

Sekretaris Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Suaedy Marasabessy menjelaskan, metode debat seperti ini baru dilaksanakan di Bogor pada 2 Maret lalu. Debat nanti akan mengangkat tema masalah kesejahteraan rakyat serta pertahanan dan keamanan.

Dibatasinya dua dari delapan tema yang diangkat dalam konvensi para capres tersebut karena berkaitan dengan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini mengingat Maluku ditetapkan sebagai provinsi kedua termiskin di bawah Papua. Kemudian memiliki sejarah masa lalu dengan konflik sosial berkepanjangan sejak 1999.

"Kami memprioritaskan dua tema ini dalam debat di Ambon guna mengetahui komitmen dan pemikiran mendalam para capres membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan. Tidak hanya secara global atau nasional, tetapi juga skala lokal berdasarkan kebutuhan masyarakat di Maluku," katanya di Ambon, Senin (10/3).

Berbagai komponen masyarakat yang diundang untuk menghadiri debat tersebut juga akan diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan peserta. 

Setelah di Ambon jadwal konvensi di dua Kota lainnya yakni Semarang (18/3) dan Banjarmasin pada 22 Maret, ditunda hingga akhir pemilu 9 April 2014.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar