Home >> >>
'PKS Hanya Incar Kursi Cawapres'
Ahad , 16 Mar 2014, 15:48 WIB
Dok Republika
Logo PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wawan Ichwanuddin menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hanya akan mengincar kursi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2014, karena kesulitan mendapatkan 20 persen suara pemilu legislatif.

"Kalau melihat berdasarkan pengalaman, mereka (PKS) kan hanya akan mengusung capres jika memperoleh 20 persen suara pada pemilu legislatif. Namun angka itu sangat berat untuk dicapai, sehingga mereka kemungkinan besar hanya mengincar kursi cawapres," kata pengamat politik LIPI Wawan Ichwanuddin, Ahad (16/3).

Wawan mengatakan, meskipun PKS seolah-olah serius mengusung tiga nama (Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Ahmad Heryawan) sebagai bakal capres, namun PKS lebih memiliki peluang menawarkan ketiga nama itu sebagai cawapres bagi partai lain dengan jalan koalisi. "Kalau mereka berhasil meraih di atas tujuh persen suara saja maka posisi tawarnya sangat besar. Mereka bisa berkoalisi dengan partai apa saja, sebagai cawapres," kata Wawan.

Wawan melihat PKS akan mampu melenggang meraih kursi legislatif, meskipun berdasarkan hasil survei yang beredar, partai itu kerap mendapatkan perolehan suara di bawah lima persen. "Saya melihat hasil survei terhadap partai menengah ke bawah seperti PKS, PAN dan lain-lain ini sangat anomali, di mana selisih 'margin of error'-nya bisa jauh. Artinya kalau di survei PKS dikatakan hanya meraih tiga persen suara, maka hasil sesungguhnya bisa di atas lima persen," paparnya.

Wawan memprediksikan PKS tidak akan mengumumkan capres yang diusung, hingga pemilu legislatif berakhir. "Mereka akan melihat lebih dulu, apakah 20 persen tercapai atau tidak. Tapi sekali lagi berdasarkan pengalaman itu sangat berat," kata dia.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar