Home >> >>
Jadi Capres Aher Akan Unggulkan Sektor Pertanian
Rabu , 19 Mar 2014, 19:36 WIB
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberikan keterangan kepada wartawan disela acara Musyawarah XI Majelis Syuro PKS di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (1/2). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Calon presiden (Capres) RI dari Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Heryawan atau Aher menyatakan akan menjadikan sektor pertanian sebagai potensi unggulan di dalam negeri ini jika terpilih menjadi presiden di negara ini pada Pemilu 2014.

"Pengalaman selama menjabat Gubernur Jawa Barat menjadi modal berharga dalam merevitalisasi pertanian di tanah air ini," kata Ahmad Heryawan dalam siaran persnya, Rabu.

Menurut dia, saat ini sektor pertanian di Jawa Barat telah berhasil dan mampu memenuhi kebutuhan penduduknya, ini terlihat dari produksi padi Jabar yang merupakan tertinggi di Indonesia.

"Padahal luas area pertanian di Jabar tergolong lebih sedikit dibanding provinsi lainnya. Ini dikarenakan tingginya pembangunan di Jabar, sehingga alih fungsi lahan pertanian nyaris tak terbendung," kata dia.

Ia mengatakan, tingginya produktivitas pertanian di Jawa Barat berada di tengah-tengah jaringan irigasi yang kecil.

"Kalau dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jawa Barat lebih kecil," kata Aher.

Keberhasilan di bidang pertanian ini, menurut dia, diraih karena baiknya kualitas sumber daya manusia di Jawa Barat khususnya yang terlibat di bidang tersebut.

"Kemudian besarnya perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap bidang pertanian menjadi faktor pendukung lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kondisi pertanian Jawa Barat yang dinilai baik saat ini bisa juga dirasakan provinsi lainnya.

Menurut dia, pemberian pemahaman akan pangan itu pun telah dilakukan saya setiap kali memberi kuliah umum di berbagai kampus.

"Jadi dengan lahan yang cukup luas, menurut saya sudah seharusnya Indonesia menjadikan pertanian sebagai potensi unggulan," katanya.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar