Home >> >>
Dino Pilih Dekati Santri Ketimbang Jenderal
Jumat , 28 Mar 2014, 16:29 WIB
Yogi Ardhi/ Republika
Dino Patti Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengaku lebih memilih mendekati para santri di pondok-pondok pesantren daripada merapat ke para purnawirawan jenderal.

"Belum terpikirkan (mencari dukungan purnawirawan jenderal), saat ini saya masih fokus mendekati para santri hingga empat hari ke depan," kata Dino usai?memberikan kuliah umum di Pesantren Musaddadiyah, Garut Jawa Barat, Jumat (28/3).

Dia menegaskan dirinya berpandangan lebih baik turun ke masyarakat secara langsung ketimbang menggalang dukungan elitis. Karena itu dia mengatakan tidak mau "terprovokasi" ikut-ikutan mencari dukungan elitis seperti yang dilakukan bakal calon presiden lainnya.

"Saya tidak mau 'grasak grusuk' mencari dukungan di tingkat elite karena lebih penting merebut hati rakyat," ujarnya.

Dino mengatakan dirinya tidak terpengaruh atas manuver para purnawirawan TNI dan Polri yang mendukung salah satu bakal capres dari partai tertentu.

Menurut dia, dirinya akan tetap fokus menggalang dukungan dan mendengarkan masukan dari berbagai tingkatan masyarakat di seluruh Indonesia.

Dino direncanakan mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Barat selama lima hari dari Kamis hingga Senin (27-31 Maret). Antara lain Pesantren Al-Ithihad di Cianjur, Pesantren Musadadiyah di Garut, Pesantren Suryalaya dan Pesantren Cipasung di Tasikmalaya, Pesantren Darusalam di Ciamis.

Sebelumnya ratusan purnawirawan jenderal pada Kamis (27/3), memberikan dukungan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Para purnawirawan itu menilai Prabowo sebagai sosok pemimpin tegas dan mampu membawa perubahan bagi Indonesia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar