Home >> >>
Pengamat: Jokowi tak Paham Nasionalisme Bung Karno
Selasa , 01 Apr 2014, 21:15 WIB
Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sikap Joko Widodo atau Jokowi yang cenderung membela kebijakan menjual aset negara saat Megawati Soekarnoputri berkuasa mengundang kecaman. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, menilai Gubernur DKI Jakarta itu tak memahami nasionalisme model Bung Karno.

Menurutnya ada dua tipe nasionalisme kontemporer yakni nasionalisme aktif dan nasionalisme pasif. Ia memaparkan nasionalisme aktif yakni nasionalisme yang mempromosikan kebijakan anti terhadap intervensi asing dan imperialisme ekonomi. Sedangkan nasionalisme pasif, kata Agung, yakni yang berdiam diri terhadap kebijakan privatisasi. "Tidak ada pernyataan menyesal dari Jokowi (soal penjualan aset negara) menandakan bahwa Jokowi kurang memahami nasionalisme model Bung Karno," ujar Agung, Selasa (1/4).

Agung menjelaskan sikap Jokowi yang membela kebijakan Megawati menjual aset negara di masa lalu, menunjukkan bahwa Jokowi termasuk kategori nasionalisme pasif. Untungnya, kata Agung, sampai saat ini belum ada capres atau parpol yang dicap sebagai pengkhianat nasionalisme. "Jokowi termasuk kategori nasionalisme pasif jika ditinjau dari statementnya yang membela kebijakan Megawati di masa lalu," tuturnya.

Politikus PKS, Fahri Hamzah menilai penjualan aset negara menjadi dosa masa lalu pemerintahan Megawati dan PDI Perjuangan.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar