Home >> >>
Pengamat: Gerindra Bisa Mulai Bujuk Abraham Samad
Jumat , 11 Apr 2014, 18:39 WIB
Abraham samad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti mengatakan Partai Gerindra bisa mulai membujuk Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad untuk memperkuat kesempatan Prabowo Subianto memenangi Pemilihan Presiden 2014.

"Kalau Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra) bisa berhasil membujuk Abraham Samad (menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto) tentu baik. Tapi Abraham tidak berpartai," kata Ikrar di Media Center LIPI Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Gerindra satu-satunya partai yang paling siap dalam pertarungan menghadapi Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014.

Ia mengatakan begitu gagal pada koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2009, Prabowo langsung mengkampanyekan diri secara terus-menerus di media massa sehingga nama Ketua Umum Partai Gerinda tersebut tetap mantap diingat orang.

"Begitu dia (Prabowo) gagal pada koalisi 2009 dengan PDIP, Prabowo langsung kampanyekan dirinya baik secara terselubung dan tidak terselubung. Contoh, ucapan-ucapan peringatan hari raya dan hari besar," ujar dia.

Meski demikian, ia mengatakan sosok Abraham Samad sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi cocok mendampingi Prabowo, dan memungkinkan Gerindra memenangi Pemilihan Presiden 2014.

Sedangkan mengenai kemungkinan koalisi, menurut Ikrar, Gerindra dapat menggandeng Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kalau dengan Hanura, Pak Wiranto, kan tidak mungkin, ini seperti minyak dan air. Dengan PPP kan kemarin juga sudah ada pendekatan, bisa dilanjutkan," ujar dia.

Dalam berbagai perhitungan cepat sejumlah lembaga survei pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang berlangsung pada 9 April 2014, Partai Gerindra berada pada urutan ketiga di bawah PDIP dan Partai Golkar dalam perolehan suara.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar