Home >> >>
Jokowi dan Ical Sepakat Berkompetisi di Pilpres
Sabtu , 12 Apr 2014, 16:59 WIB
Republika
Joko Widodo - Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan saling tutup pintu untuk berkoalisi di Pemilu Presiden 2014. Calon presiden (capres) kedua partai saling berambisi untuk tetap maju sebagai capres di bursa pilpres Juli mendatang.

Capres Partai Golkar Abu Rizal Bakrie  dalam pertemuan dengan capres PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi sepakat untuk tetap bersaing menuju kursi RI 1.

"Satu hal yang penting (dalam pembicaraan keduanya), bahwa kami (Golkar dan PDI Perjuangan) bersepakat untuk mencalonkan presiden masing-masing," kata pria yang akrab disapa Ical, di Gedung DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (12/4).

Ical mengatakan, koalisi capres dan cawapres kedua partai adalah tidak mungkin. Sebab, kedua partai, sudah memutus pencapresan masing-masing. Golkar dikatakan Ical, sudah punya capresnya sendiri begitu juga PDI Perjuangan yang sudah mencapreskan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menanggapi ungkapan Ical, Jokowi pun mengaku siap untuk bersaing di bursa pencalonan. Mantan wali kota Surakarta tersebut juga mengatakan, memasangkan kedua capres itu, agar salah satunya menjadi cawapres adalah tidak mungkin.

Jokowi pun setuju agar keduanya tetap menjadi kompetitor. "Yang sudah disampaikan, PDI (Perjuangan) punya capresnya sendiri, yaitu Joko Widodo. Partai Golkar juga punya capres sendiri, bapak Abu Rizal Bakrie," sambung Jokowi.

Pertemuan Ical dan Jokowi adalah perdana pascahasil hitung cepat perolehan suara pileg muncul, Rabu (9/4). Diketahui, hasil quick count, menempatkan PDI Perjuangan di peringkat teratas perolehan suara, dengan 19-an persen suara, disusul partai Golkar, dengan 14-an persen suara.

 

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Bambang Noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar