Home >> >>
Pengamat: Lebih Baik Jokowi-Akbar Tandjung Ketimbang Jokowi-JK
Ahad , 13 Apr 2014, 16:38 WIB
ROL/Fian Firatmaja
Jokowi dan istri di TPS 027, Menteng, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla dinilai tidak ideal jika dipasangkan dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014. Selain beda usia dan jam terbang, karakter Jokowi dan Jusuf Kalla jauh berbeda.

"Menurut kami, Jokowi dan Jusuf Kalla jika dipasangkan kurang ideal. Jokowi punya karakter lembut dan tidak pernah marah, sedangkan JK yang memiliki keputusan tegas," kata Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nurbowo saat menyampaikan pendapatnya pada diskusi Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa di Hotel Atlit Century Senayan, Jakarta Ahad (13/4). 

Menurut Andar, jika mereka berdua tetap dipasangkan, maka kinerja pemerintahan akan tergangguseperti pada jaman SBY-JK yang disebut dua matahari kembar. "Sungkan nyuruh-nyuruh orang tua apalagi yang sudah berpengalaman," katanya.

Namun Andar berpendapat lain, saat Jokowi dipasangkan dengan Akbar Tandjung. Menurut Andar, akan tercipta kinerja pemerintahan yang seimbang.

"Meskipun batak, tapi Akbar kejawaan. Akbar yang memiliki sifat mendidik dan ngemong. Dengan itu kita bisa menyarankan Jokowi mengambil Akbar akan lebih baik. Daripada berpasangan Jokowi dengan Jusuf Kalla," katanya.

 

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C62
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar