REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral PDIP, Tjahjo Kumolo enggan mengomentari wacana pencalonan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo sebagai calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya putusan menentukan cawapres ada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Jokowi sebagai capres.
"Nama bukan urusan saya. Ketum dan capres yang diajak bicara dari partai lain," kata Tjahjo kepada wartawan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
Tjahjo menyatakan PDIP tidak mau terjebak pada dikotomi latar belakang figur dalam menentukan cawapres Jokowi. Menurutnya, baik kalangan ekonom, militer, maupun partai politik sama-sama penting untuk dijadikan pertimbangan. "Kami tidak mau terjebak dikotomi. Siapa yang memenuhi kriteria saja," ujarnya.
Tjahjo mengatakan PDIP masih menekankan persoalan kriteria cawapres. Kriteria itu misalnya menyangkut komitmen membangun sistem pemerintahan presidensial, bisa diajak kerjasama, siap melaksanakan program ekonomi prorakyat, dan mampu mengimplementasikan ajaran Trisakti Bung Karno. "Sekarang Ibu Mega, Pak Jokowi sedang menginvertarisir berbagai kalangan," katanya.