Home >> >>
Untuk Menang Pilpres, Prabowo Disarankan Gandeng Hatta
Kamis , 17 Apr 2014, 22:55 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik The Habibie Center, Bawono Kumoro menilai, untuk bisa menang pilpres, Prabowo Subianto sebaiknya menjadikan Hatta Rajasa sebagai cawapres. Karena Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu dianggap sosok yang potensial untuk mendampingi Prabowo.

"Menurut hasil survei, Prabowo menempati posisi kedua di bawah Jokowi soal elektabilitas. Kebetulan Gerindra bersama PDI Perjuangan masuk tiga besar pileg berdasarkan hitungan cepat. Jadi, pesaing utama Jokowi yang Prabowo. Tinggal sekarang, Prabowo mencari pasangan yang sesuai yang bisa melengkapi satu sama lain untuk meraih suara dalam pilpres nanti," ujar Bawono, Kamis (17/4).

Menurutnya, pertarungan politik di pilpres nanti sangat ketat. Karena itu, capres harus mengambil cawapres yang benar-benar berkompeten.

"Kalau melihat pernyataan petinggi Gerindra, memang ada beberapa tokoh yang digadang bakalan mendampingi Prabowo. Sebut saja Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD," katanya.

Dari tiga nama itu, ia melihat Hatta yang paling potensial. Karena melihat rekam jejak yang sudah teruji. "Kita tahu, Prabowo memiliki pengalaman panjang di bidang militer dan keamanan. Tetapi, dia minim di manajemen birokrasi pemerintahan karena tidak pernah duduk di pemerintahan. Tentu dia harus memilih tokoh yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang manajemen pemerintahan," urainya.

Selain itu, ungkapnya, cawapres pendamping Prabowo harus diambil dari tokoh parpol yang memiliki suara signifikan dalam pileg. Serta memiliki basis politik yang cukup kuat.

"Dari semua kandidat cawapres pendamping Prabowo, nama Hatta lebih unggul sehingga sangat tepat jika disandingkan dengannya," katanya.

Apalagi, Hatta memiliki pengalaman birokrasi yang cukup panjang. Hatta terpilih menjadi menteri sejak pemerintahan Megawati Sukarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono. 

"Prabowo mau pun Hatta jangan malu-malu lagi mendeclare sebagai pasangan capres-cawapres."

Saat ini, kata dia, pekerjaan rumah Prabowo adalah mencari tambahan partai untuk memenuhi ketentuan pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 20 persen. Karena jumlah gabungan Gerindra-PAN belum cukup untuk mengusung capres-cawapres. 

Jumlah kedua partai ini jika digabung baru mencapai 19 persen. Untuk itu, perlu mengajak mitra koalisi lainnya, seperti Partai Demokrat. "SBY tidak akan memberi begitu saja dukungan ke mitra koalisi barunya ini. Tentu ada konsensi politik jika SBY membawa gerbong Demokrat ke Prabowo," tegasnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar