Home >> >>
Jika Pilih Jadi Wapres, Calon Golkar Perlu Ditimbang Ulang
Sabtu , 19 Apr 2014, 20:55 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Kampanye Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang mengatakan rapimnas akan menentukan nasib pencapresan Aburizal Bakrie (Ical). Apakah akan tetap menjadi capres, atau mengambil peluang dengan menjadi cawapres dari partai lain.

"Aburizal Bakrie cukup menjanjikan dari hasil survei. Tapi kalau dipaksakan menjadi capres dan ternyata kalah, Golkar akan kehilangan masuk dalam pemerintahan teratas sebagai wapres. Itulah yang sedang bergejolak di Golkar, dan menurut saya akan diselesaikan dalam rapimnas Golkar Mei nanti," kata Zainal di Jakarta, Sabtu (19/4).

Ia menjelaskan, impian seluruh kader Golkar tentu mengusung capres sendiri. Tetapi suara Golkar pada 9 April bukan yang terbesar. Sehingga posisi capres Golkar yang dijual akan terancam.

Masalah lainnya, kata dia, seandainya Golkar menyepakati hanya akan mengusung cawapres, sosok tepat yang akan diusung pun perlu dipertimbangkan ulang. Sebab saat ini tersisa dua nama yang potensial menjadi capres, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

"Jika memang mengusung cawapres tentu butuh mekanisme dan pemikiran. Di PDIP sendiri sudah ada wacana yang bergulir, bahwa sosok yang mendampingi Jokowi sebaiknya yang lebih muda, tidak bergaya seperti presiden dan berlatar belakang militer agar bisa melindungi Jokowi dari tekanan Prabowo," kata dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar