REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo mengungkapkan kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pendampingnya mengerucut tiga nama dari lima nama yang selama ini beredar.
"Sudah mengerucut dari lima menjadi tiga nama," ujar Joko Widodo di Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Ahad (20/4).
Meskipun demikian, ia enggan untuk menyebut kapan pengumuman cawapres bakal diselenggarakan. "Belum bisa disebutkan secepatnya, belum, belum. Intinya kita terbuka bekerja sama dengan siapapun dan itu tidak ada masalah," kata dia.
Ia mengatakan tim PDIP dan Nasdem diajak bicara terkait ketentuan cawapres yang bakal duet dengannya. "Tim PDIP, Nasdem dan semuanya diajak bicara dan nanti akhirnya akan mengerucut ke satu nama," ujar dia.
Terkait kekhawatiran duet Jokowi-Jusuf Kalla yang bakal memunculkan dualisme kepemimpinan, ia mengatakan hal tersebut tidak ada 'dua matahari'. "JK bagus di bidang semua baik sosial maupun ekonomi. Masa ada dua matahari kembar itu gak ada," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan ada dua syarat utama dalam menentukan calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) yaitu seseorang yang bisa memastikan kemenangan dan mampu melakukan efektivitas pemerintahan.
"Ada dua pertimbangan atau syarat utama, pertama, cawapres itu yang memastikan kemenangan pasangan ini," ujar Ahmad Basarah usai menghadiri diskusi "Dinamika Internal Partai Jelang Pilpres 2014" di Menteng, Jakarta, Ahad
Kedua, lanjutnya, cawapres jokowi adalah figur yang mampu melakukan efektivitas pemerintahan jika pasangan ini menang Pilpres mendatang. "Efektivitas itu penting agar dalam menjalankan roda pemerintahan itu dapat berjalan chemistry," kata dia.
Ia mengungkapkan dua syarat utama itulah yang menjadi bahan pertimbangan bagi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam menentukan keputusan. "Itu dilakukan agar membawa kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia," ujar dia.
Ia mengatakan cawapres Jokowi berasal dari kalangan mana saja karena pihaknya tidak mendikotomikan tokoh sipil, militer, akademisi. Terpenting kedua syarat utama tersebut dapat dipenuhi oleh pendamping Jokowi nantinya.
"Cawapres itu sangat bervariasi ada latar belakang sipil, militer, akademisi dan dan kita saat ini mengarah pada proses pengerecutan terkait cawapres," kata dia.
Sehingga semua cawapres yang diinventarisir partai masih punya peluang yang sama dan keputusan pengumuman itu tergantung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan berdasarkan pertimbangan politik.