Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar tengah berupaya membidik bakal calon wakil presiden muda dari kader internalnya. Kandidat tersebut dimunculkan sejak dini agar pada Pemilu 2019, sosok tersebut dapat diusung menjadi calon presiden alternatif di antara tokoh lama.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Golkar, Indra J Piliang, mengatakan pemilu tahun ini merupakan agenda untuk memperkenalkan figur baru itu. Pihaknya mengarahkan, dia berasal dari kalangan internal pengurus partai.
"Kami tetap berkoalisi dengan parpol lain, tapi untuk cawapres ARB, kami maunya dari internal Golkar, dan dia tokoh muda," kata Indra pada Republika Online (ROL), Senin (21/4).
Koalisi dengan partai politik (parpol) lain, tetap terjalin dengan kesepakatan, mengangkat kader mereka di pemilukada dan parlemen. Namun, kalau perolehan suara tidak memenuhi target, yakni di bawah Presidential Treshold (PT), Golkar tetap usung kandidat eksternal.
Dia menambahkan, pergerakan Golkar untuk mencari cawapres juga masih belum agresif. Sebab, sejauh ini, dua parpol besar lain, yakni PDI Perjuangan dan Gerindra masih belum tentukan arah cawapresnya. Hanya bahasa politik di kalangan elite parpol memang sudah terlihat.
"Masalah siapa dan kapan, belum konfirmasi. Kami mencari sosok yang sepaham dan bisa mendongkrak elektabilitas," ujar dia.