REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar menyatakan pihaknya akan memfasilitasi silaturahim ulama menjelang Pilpres 2014.
"PWNU Jatim tidak akan berpolitik praktis, tapi kami akan memfasilitasi silaturahim nasional ulama sesuai keinginan mereka," katanya di Surabaya, Senin.
Ia menjelaskan silaturrahim para ulama itu belum ditentukan waktunya, namun pertemuan yang akan dilakukan menjelang Pilpres 2014 itu akan diikuti para ulama, termasuk ahli dalam istikharah.
"Dulu, penentuan SBY juga melalui istikharah (shalat meminta petunjuk) yang dilakukan para ulama," kata pengasuh Pesantren Miftachussunnah, Kedungtarukan, Surabaya, itu.
Tentang sikap NU secara kelembagaan, ia mengatakan pihaknya hanya menentukan kriteria, namun hal itu akan dimusyawarahkan menjelang silaturahim ulama itu.
"Prinsipnya, presiden itu harus cerdas, berani menolak intervensi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, se-akidah, berakhlakul karimah, setia pada Pancasila, dan punya kapabilitas," katanya.
Senada dengan itu, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah menegaskan bahwa Pilpres 2014 akan menjadi perhatian PWNU Jatim, karena Pilres 2014 itu akan menjadi momentum naiknya pangkat demokrasi di Indonesia dari demokrasi prosedural menjadi demokrasi substansial, yakni demokrasi untuk kesejahteraan.
"Pilpres 2014 itu penting, mengingat posisi Indonesia saat ini nyaris tanpa kedaulatan akibat jebakan liberalisasi ekonomi, politik, agama, dan budaya, sehingga Indonesia menjadi 'bulan-bulanan' negara lain," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menerima permintaan para ulama Jawa dan Luar Jawa untuk menggelar Silaturahmi Nasional guna memikirkan pemimpin nasional yang kuat secara politik dan ideologi.
Sementara itu, para ulama dari sejumlah pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah telah menggelar pertemuan di Pesantren Al Aziziyah, Denanyar, Jombang, Sabtu (19/4) malam.
Dalam pertemuan itu, para kiai memberikan dukungan kepada mantan Ketua MK Mahfud MD dalam bursa capres-cawapres, namun arah koalisi belum direkomendasikan, apakah dengan Jokowi, Prabowo, atau Aburizal.
"Rencananya, rekomendasi para ulama dan pengasuh pesantren di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura, akan dibahas lagi di Tebuireng (23/4) dan akan dimatangkan lagi dalam silaturahim nasional ulama," kata pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Sholahudin Wahid.