Gubernur DKI Joko Widodo bersama isterinya Iriana Joko Widodo (kanan) usai mencoblos di Jakarta, Rabu (9/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan penentuan calon wakil presiden yang akan menjadi pendampingnya dikalkulasikan dari segala sudut dengan cermat karena merupakan masalah bangsa dan negara.
"Penentuan itu dihitung dari segala sudut dengan cermat, ini bukan masalah Jokowi, PDIP maupun Nasdem. Karena ini adalah masalah bangsa dan negara maka semuanya harus dihitung dengan cermat dan harus benar terkait penentuan cawapres," kata Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin (21/4).
Menurut dia, kandidat cawapres tersebut bisa dari kalangan sipil, militer maupun politikus. Namun, dirinya belum dapat menyebutkan siapa ketiga kandidat calon pendampingnya untuk bertarung dalam Pilpres mendatang.
"Tiga kandidat itu bisa sipil, militer dan politikus. Saya belum bisa sebutkan namanya karena masih ada waktu sebulan lagi. Gak usah terburu-buru," kata dia.
Ia mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Nasdem Surya Paloh ikut dalam penentuan cawapres Jokowi. Cawapres Jokowi akan diumumkan setelah pengumuman resmi hasil Pileg 2014 dari KPU.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Solo tersebut mengungkapkan kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pendampingnya mengerucut tiga nama dari lima nama yang selama ini beredar."Sudah mengerucut dari lima menjadi tiga nama," ujar Joko Widodo di Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Minggu.
Meskipun demikian, ia enggan untuk menyebut kapan pengumuman cawapres bakal diselenggarakan. "Belum bisa disebutkan secepatnya, belum, belum. Intinya kita terbuka bekerja sama dengan siapapun dan itu tidak ada masalah," kata dia.