Home >> >>
Rapimnas PPP Diharapkan Jadi Forum Islah
Senin , 21 Apr 2014, 13:29 WIB
Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan berjaga di depan kantor DPP PPP, Jakarta, Ahad (20/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat Rachmat Yasin menuturkan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) PPP yang dilaksanakan di Jakarta, Minggu (20/4) malam, diharapkan menjadi sebuah forum islah (perdamaian) bagi seluruh kader dan pengurus partai tersebut.

"Oleh karena itu hasil rapimnas itu akan dikukuhkan di Mukernas PPP nanti yang Insya Allah akan diadakan di Bogor, Rabu (23/4). Dan itu mudah-mudahan akan menjadi ajang rekonsiliasi atau forum islah kader PPP," kata Rachmat Yasin, di Kota Bandung, Senin.

Ditemui usai menghadiri Penandatanganan MoU Komitmen Bersama dan Piagam Pengawasan
Intern di Aula Perwakilan BPKP Provinsi Jabar Jalan Raya Cibeureum Kota Bandung, ia mengatakan salah satu poin penting dari hasil dari rapimnas sikap Suryadharma Ali yang hadir di kampanye Pemilu 2014 Partai Gerindra, di Jakarta, meyalahi AD/ART partai.

"Sehingga rapimnas kemudian menyatakan bahwa Suryadharma Ali diberhentikan untuk sementara waktu sebagai Ketua Umum PPP," katanya.

Ketika ditanyakan apakah hasil rapimnas PPP juga mementahkan koalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2014, Rachmat Yasin menuturkan rapimnas bukanlah hanya menyoroti soal itu semata.

"Sebetulnya bukan persoalan koalisi dengan Gerindra. Koalisi dengan siapa pun masih sangat mungkin kita lakukan, termasuk dengan Gerindra," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya hanya fokus untuk membenahi segala kesalahan yang ada di tubuh partainya.

"Koalisi dengan siapapun, dari hasil Mukernas di Bandung, menyatakan bahwa koalisi atau dukungan capres/cawapres dilakukan melalui rapimnas. Ini kan tidakk dilakukan demikian, nyelonong begitu saja sehingga kita mempersoalkan," katanya.

Ia menegaskan, sebagai kader AD/ART partai menjadi rujukan utama dalam penentukan keputusan bukan keputusan satu orang kader/pengurus.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar