Home >> >>
'Capres Muslim Jangan Abaikan Kepentingan Umat Islam'
Senin , 21 Apr 2014, 15:14 WIB
Republika/Agung Supri
Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pemilu presiden Juli mendatang, Majelis Ulama Indonesia bersama puluhan organisasi masyarakat (ormas) Islam yang bernaung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), meminta calon presiden (capres) muslim agar tidak mengorbankan kepentingan umat Islam.

Dalam rapat Forum Ukhuwah Islamiyah di kantor MUI, Sekjen Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir mengungkapkan sebagai umat mayoritas, umat Islam tetap menjadi prioritas untuk diserap aspirasi mereka dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Walaupun nama capres yang berkembang saat ini dari partai nasionalis. Tapi mereka harus tetap ingat bahwa pemilih terbesar adalah umat Islam, jadi jangan sekali-kali mengabaikan aspirasi umat Islam," kata Bachtiar  yang juga sebagai penggerak komunikasi tokoh, ormas dan partai politik (parpol) Islam kepada Republika, Senin (21/4).

Karena itu, ia mengingatkan kepada ketiga capres yang ada saat ini, janganlah mengabaikan aspirasi keislaman mereka. "Walau mereka diusung partai nasionalis bukan berarti semangat keislaman mereka jadi hilang. Ini harus mereka pahami," tegasnya. Karenanya, ia pun meyakini para capres dari parpol nasionalis yang semuanya muslim ini tetap konsisten menjaga kepentingan umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia.

Kedua, ia berharap capres yang semuanya muslim ini agar tidak menghalangi perjuangan nilai keislaman. Dengan demikian, segala hal yang berkaitan dengan persoalan umat Islam di lapangan mereka tetap terbuka untuk menerima aduan dan aspirasi dari umat Islam, ormas Islam, dan tokoh-tokoh Islam.

Ketua Umum MUI Din Syamsuddin menegaskan walaupun beberapa capres yang ada saat ini tidak muncul dari suara umat Islam, namun ia meminta seluruh umat Islam tetap optimis untuk memperjuangkan munculnya calon presiden dari kalangan ormas, parpol berbasis Islam dan tokoh Islam. "Kita harus optimistis, walaupun tetap parpol Islam tidak bisa bejuang sendiri tanpa partai nasionalis," ujarnya.

Karenanya, kata dia, FUI ini  ingin mengetuk hati pemimpin parpol Islam dan berbasis massa Islam untuk menunaikan amanah dan tanggung jawab memenuhi harapan konstituen muslim. Sebab, terang dia, total perolehan suara parpol Islam sudah mencapai 32 persen, dengan demikian adanya koalisi strategis parpol Islam di pilpres Juli mendatang. 

Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : Amri Amrullah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar