Home >> >>
Jangan Anggap Remeh Warisan SBY
Selasa , 22 Apr 2014, 07:02 WIB
Yogi Ardhi/ Republika
Dino Patti Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal meminta presiden yang akan datang tidak menganggap remeh warisan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas stabilitas politik dan perekonomian bangsa, agar Indonesia tidak mengalami keterpurukan.

"Sekarang negara 'emerging' ekonomi di dunia banyak mengalami penurunan drastis, misalnya Thailand yang terpuruk karena krisis politik. Oleh karena itu presiden Indonesia selanjutnya harus memberi apresiasi terhadap warisan pemerintahan pak SBY, dan jangan dianggap remeh warisan itu," ujar Dino di sela-sela safari politiknya di Semarang, Senin (21/4) malam.

Dia meyakini pemerintahan SBY memberikan warisan terbaik sepanjang sejarah peralihan pemerintahan di negeri ini. Sehingga dia mengharapkan siapapun presiden RI selanjutnya harus bisa menjaga momentum positif perkembangan bangsa saat ini.

"Karena kalau Indonesia sampai jatuh, maka jatuhnya itu bisa sangat lama sekali. Jangan lupa, Filipina pernah terpuruk dan baru bisa bangkit selama 10 tahun, itu harus menjadi pelajaran kita bersama," kata mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.

Dino juga mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia, yang sudah berjalan baik selama ini.

"Saya sebagai diplomat menilai aset terpenting bangsa adalah kepercayaan dunia internasional ke Indonesia. Karena di mana-mana itu menjadi faktor penting, jadi harus dijaga, apalagi tahun depan akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar