REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengutarakan kekhawatirannya bahwa agenda politik yang menjadi perhatian segenap pihak saat ini, akan membuat bangsa Indonesia lengah akan persiapan menyambut pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Agenda politik membuat kita agak lengah dengan MEA ini. Jangan lupa bahwa MEA akan diberlakukan ketika pemerintahan selanjutnya baru berumur dua-tiga bulan," kata Dino Patti Djalal saat melakukan kunjungan ke berbagai media di Semarang, Selasa.
Peserta konvensi capres Partai Demokrat itu mengatakan selama melakukan kunjungan ke berbagai daerah, dirinya kerap bertandang ke pasar-pasar tradisional.
Menurut dia masyarakat kelas bawah cenderung tidak mengerti apa yang akan terjadi ketika MEA diberlakukan tahun depan.
"Kebanyakan dari mereka tahun tanggal mainnya, tapi tidak tahu MEA itu 'binatang' apa," kata Dino.
Dino berpendapat, selama ini pemerintah menggaungkan MEA dalam bahasa diplomatis. Seharusnya, sosialisasi MEA dilakukan dengan bahasa yang mudah diterima oleh setiap lapisan masyarakat.
"Saya sudah bicara dengan Kementerian Luar Negeri bahwa sosialisasi MEA merupakan kunci kita bersiap diri dan beradaptasi menghadapi pasar ASEAN," ujar dia.
Dia juga mengingatkan pemerintah agar senantiasa mengantisipasi kemungkinan meningkatnya sengketa perdagangan saat MEA diberlakukan. Menurut dia, pemerintah dapat membentuk satu unit khusus lengkap dengan anggarannya yang bisa mengatasi sengketa perdagangan.