Home >> >>
'Sebaiknya PDIP Mulai Berani Kerucutkan Nama Cawapres'
Selasa , 22 Apr 2014, 17:59 WIB
Republika/Yasin Habibi
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Gungun Heryanto mengatakan, PDI Perjuangan (PDIP) sebaiknya mulai mengerucutkan nama kandidat cawapres untuk Joko Widodo (Jokowi). Ini penting agar publik fokus dalam memberikan penilaian. 

"Sebaiknya PDIP mulai berani mengerucutkan nama cawapres," kata Gungun saat dihubungi Republika.

Gungun melihat ada dua faktor yang membuat PDIP sengaja mengulur penetapan cawapres Jokowi. Pertama, PDIP ingin melihat pergerakan yang dilakukan kompetitor politiknya. 

PDIP misalnya tengah menunggu ke mana arah koalisi politik partai-partai berbasis Islam seperti PKS dan PAN. Dengan begitu, PDIP tidak akan dianggap sebagai partai jumawa yang buru-buru mengumumkan cawapres dengan meninggalkan partai lain seperti PKS dan PAN.

Kedua, PDIP sengaja memunculkan banyak nama cawapres untuk menguji reaksi publik. Dalam konteks ini, kata Gugun, PDIP mempertimbangkan siapa figur yang memiliki elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan Jokowi. "Mereka sengaja belanja banyak nama cawapres untuk menguji reaksi publik," ujarnya.

Gungun menyarankan agar PDIP mengumumkan cawapres Jokowi paling lambat Mei 2014. Dia khawatir sikap PDIP yang terus menunda-nunda akan membuat partai ini ditinggalkan partai politik lain. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar