Home >> >>
JK dan Akbar Diskenariokan Jadi Cawapres
Rabu , 23 Apr 2014, 17:45 WIB
Ist
Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Partai Golkar telah menyiapkan skenario cadangan apabila Aburizal Bakrie gagal maju menjadi calon presiden (capres) di pemilu presiden (pilpres) 2014. Skenario itu adalah dengan menyerahkan kader Golkar lain untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari partai lain.

"Kami punya perhitungan cadangan. Kalau Ical tidak bisa maju atau diperkirakan tidak akan menang maka Golkar membiarkan kadernya maju," kata anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Mahadi Sinambela dalam diskusi "Persaingan Menuju Istana Poros Nasionalis Vs Islam" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4). 

Mahadi membenarkan saat ini Ical tengah kesulitan mencari cawapres. Sampai saat ini menurutnya belum ada satu pun tokoh yang bersedia mendampingi Ical di pilpres 2014. "Cawapres Golkar sedang sepi," ujarnya.

Saat ini ada dua kader potensial Golkar yang siap diusung menjadi cawapres. Mereka adalah Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung (Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar). Mahadi membantah skenario yang disiapkan dewan pertimbangan sebagai upaya menggoyang kepemimpinan Ical. "Kami membiarkan kalau ada kader seperti pak JK dan Akbar maju sebagai cawapres," kata Mahadi.

Bagi Mahadi, Ical terlalu muluk menetapkan target suara partai. Ini menurutnya tidak lepas dari pembisik-pembisik di sekitar Ical yang selalu memberikan iming-iming optimisme semu. Mahadi tidak menjelaskan siapa pembisik Ical yang dia maksud. Namun agaknya "tembakan" Mahadi mengarah ke sosok Rizal Malarangeng yang saat ini menjadi salah satu Ketua DPP Golkar dan konsultan politik Ical. "Mungkin ini (target suara pileg yang tinggi) karena pembisik disekitarnya yang berasal dari Amerika," kata Mahadi sinis.

Sambil berkelakar Mahadi menyatakan mestinya Ical menetapkan target suara partai di angka 12 persen, buka 30 persen seperti yang selama ini digembar-gemborkan. Sebab kalau Ical menargetkan suara di angka 12 persen, bisa jadi Ical malah akan mendapat penghargaan lantaran suara Golkar diperkirakan mencapai 15 persen di pileg 2014. "Kalau dia menargetkan 12 persen dan Golkar mendapat 15 persen tentu Ical akan diberi piala," katanya.

Terpisah, pengamat politik dari Cyrusa Network, Hasan Nasbi mengatakan sosok Jusuf Kalla (JK) berpeluang mengambil alih kepemimpinan Golkar apabila berhasil menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi). "Kemungkinan besar JK akan take over Golkar kalau jadi cawapres Jokowi," kata Hasan.

 

 

 

 

Hasan mengatakan pengambilalihan Golkar oleh JK menjadi keniscayaan dalam realitas politik yang selama ini terjadi. Menurutnya Golkar merupakan tipikal partai yang tidak bisa berada di luar pemerintahan. "Karena watak Golkar sudah jelas selalu ingin berada di pemerintahan," ujarnya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar