Home >> >>
Pengamat: Win-HT Masih Berpeluang Maju di Pilpres
Sabtu , 26 Apr 2014, 16:01 WIB
republika/prayogi
Wiranto (kiri)- Hary Tanoesoedibjo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Meski Partai Hanura hanya meraih suara sekitar lima persen dalam Pemilu 2014, pasangan Wiranto-Hary Tanoe dinilai masih berpeluang untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2014.

Board of Advisors CSIS Jeffrie Geovanie mengungkapkan, sebenarnya pasangan Win-HT masuk tiga besar kandidat calon presiden bersama Joko Widodo dan Prabowo Subianto berdasarkan beberapa survei terakhir dari SMRC dan CSIS.

"Namun poros ketiga Wiranto-HT tergantikan oleh poros Aburizal karena perolehan suara Partai Hanura yang tidak signifikan, sekitar lima koma sekian persen," ujar Jeffrie, Sabtu, (27/4).

Jeffrie mengungkapkan, peta kekuatan para kandidat tersebut masih bisa berubah bila pasangan Wiranto-HT mampu menggalang dukungan partai-partai lain untuk mengusung mereka.

"Bila itu terjadi maka akan ada tiga pasangan yang bertarung yaitu Jokowi, Prabowo dan Wiranto-HT. Mengenai peluangnya saat ini sulit untuk diprediksi, karena waktu 1-2 bulan ke depan ini sangat menentukan," cetus Jeffrie.

Analis politik Fajar Riza Ul Haq juga menilai jagoan Partai Hanura itu masih memiliki peluang besar untuk membangun kekuatan sehingga bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2014.

Lebih jauh dia menjelaskan, salah satu penyebab tingginya ketidakpastian terbentuknya gugus-gugus koalisi adalah masih alotnya negosiasi mengenai pasangan calon RI 1 dan RI 2. Diluar poros PDIP dan Nasdem yang mengusung Jokowi, nasib pencalonan Prabowo dan Abu Rizal Bakrie masih terkatung-katung.

"Disinilah sangat terbuka peluang bagi munculnya poros baru dengan mengusung nama-nama di luar Prabowo dan ARB, termasuk poros yang akan dikreasi SBY nanti," jelasnya.

Menurut dia, pasangan WIN-HT bisa membangun poros baru untuk memuluskan pencalonannya. Syarat wajibnya mereka harus berhasil meyakinkan dukungan dari partai-partai lain. Peluang pasangan WIN-HT menjadi kuda hitam masih terbuka di tengah kian menguatnya pertarungan kutub politik Jokowi dan Prabowo.

Redaktur : Heri Ruslan
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar