Home >> >>
SBY Ingatkan Pendukung Peserta Konvensi yang Berisik
Ahad , 27 Apr 2014, 12:23 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah-tengah jalannya acara debat akhir capres Konvensi Partai Demokrat (PD), Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono menegur pendukung peserta konvensi yang berisik.

SBY meminta agar para pendukung dan hadirin yang mengikuti proses debat tenang dan mengikuti jalannya debat dengan tertib. "Toloong, debat ini sangat penting. Rakyat Indonesia mengikuti," katanya, Ahad (27/4).

Ia mengatakan para kandidat perlu didengarkan visi, pandangan, pikiran, dan solusi yang ditawarkan kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat tidak salah pilih. Karena itu, ia meminta agar para pendukung dan hadirin bisa menyaksikan acara debat secara utuh dan tuntas serta tertib. Termasuk memberikan tepuk tangan pada saat yang tepat.

"Pada saat menjatuhkan pilihan tidak salah karena didengarkan pandangan, pikiran, dan solusi yang ditawarkan. Dengarkan sampai selesai agar masyarakat bisa mendengarkan secara utuh. Tepuk tangan setelah masing-masing capres berbicara. Setuju?" Kata SBY yang disambut teriakan setuju oleh para hadirin.

Konvensi capres konvensi PD memasuki debat akhir atau debat ke-10 setelah road show ke kota-kota besar di Indonesia. Konvensi akan berlangsung tiga tahap yaitu sosialisasi, debat antar-kandidat, dan tahap penentuan pemenangnya. Nantinya, pemenang akan diputuskan oleh majelis tinggi berdasarkan survei.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar