Home >> >>
Peserta Konvensi Serahkan Nasib Pada Partai
Ahad , 27 Apr 2014, 14:40 WIB
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo (kiri) disaksikan Capres lainnya Gita Wirjawan (kanan) saat debat Kenegaraan di Makassar, Sulsel, Rabu (5/3). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peserta capres konvensi Partai Demokrat kompak menyerahkan nasibnya kepada wewenang tertinggi partai. Hal itu meliputi siapa yang akan menjadi pemenang dari 11 capres yang bertarung serta partai yang akan diajak berkoalisi nanti.

Dahlan Iskan menegaskan menyerahkan keputusan pertarungan capres konvensi kepada majelis tinggi.

"Sepenuhnya saya serahkan ke partai, mau jadi capres, jadi cawapres, tidak jadi apa-apa," katanya saat ditemui setelah debat final sesi pertama selesai dilakukan, Ahad (27/4).

Ia juga mengatakan hingga saat ini tidak melakukan kontak dengan tokoh ataupun partai politik lainnya. Sebab, ia menyadari posisinya sebagai peserta konvensi.

"Saya tidak mau melakukan kontak-kontak atau diajak kontak-kontakan karena saya tahu posisi saya," katanya.
Anis Baswedan meyakini hasil konvensi PD bukan didasari dengan kriteria yang tidak jelas karena selama ini ada sistematika yang dilakukan serta penyampaian visi misi para kandidat.

"Ini bisa jadi modal untuk demokrasi yang lebih baik," katanya.

Sementara untuk koalisi, Anis mengatakan mau tak mau harus dilakukan dengan partai lain. Ia juga meyakini PD bisa menjadi poros sekaligus bibit baru koalisi.

Dino Patti Jalal pun mengungkapkan hasil yang serupa. Ia menyerahkan pada putusan majelis tinggi dan survei internal yang dilakukan.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar