REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menyebut, konvensi capres memberikan pelajaran politik yang cukup penting. Yaitu, capres yang maju tidak selalu harus menjabat sebagai ketua umum.
"Yang penting dari konvensi ini adalah pembelajaran politiknya, kalau capres bukan selalu ketua umum," kata Sutan di Jakarta, Ahad (27/4).
Sutan mengatakan perjalanan konvensi capres Demokrat bisa berakhir di mana saja. Baik menghasilkan sosok capres atau cawapres yang akan diajukan partainya.
"Yang jelas konvensi harus final dan ada pemenangnya. Mau jadi capres atau cawapres, pemenangnya bisa dihibahkan ke partai lain, bisa jadi nomor dua juga," kata dia.
Dalam dunia politik, ujarnya, segala hal menjadi mungkin. Contohnya, pada pemilu sebelumnya Demokrat hanya memperoleh tujuh persen suara legislatif. Namun tetap bisa memimpin bangsa.
"Maka kami harus berkreasi, membangun kekuatan. Kami sudah berhubungan dengan seluruh partai, dan sesuai kata pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), kami tidak mau sebagai pelengkap (dalam pemerintahan), karena kami mau berperan," kata dia.
Sutan juga menyatakan tidak menutup kemungkinan Demokrat untuk membentuk poros baru. Yakni koalisi di luar tiga poros yang selama ini disebut-sebut dalam pemberitaan media.