Capres PDI Perjuangan dengan didampingi Wasekjen PDIP Hasto Kristianto menyantap Bakmi GM bersam dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar tanjung di kediamannya Jln Purnawarman No. 18, Senopati, Jakarta Selatan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Akbar pada Ahad (27/4) malam.
Mantan ketua DPR itu mengaku, kedatangan Jokowi ke kediamannya hanya sebatas silaturrahmi. Pertemuan keduanya pun berlansung terutup.
Menurut Akbar, kedatangan Gubernur DKI Jakarta tersebut cukup mendadak. Sebab, staf dari PDI Perjuangan baru memberitahukan kunjungan sekitar pukul 17.00 WIB.
Kunjungan mantan Wali Kota Surakarta ini, diawali dengan makan malam Bakmi GM, yang dipesan langsung oleh tuan rumah dari Gajah Mada. Alasannya karena kunjungan yang mendadak, sehingga tidak sempat memasak.
Akbar mengatakan dalam perbincangan selama 1,5 jam tersebut, Jokowi banyak menanyakan mengenai politik partai Golkar, terutama mengenai Jusuf Kalla. "Tidak ada pembahasan secara khusus mengenai Pilpres, hanya membahas hal yang umum saja," kata mantan ketua umum Partai Golkar itu.
Akbar mengaku, walaupun tidak secara spesifik membahas pilpres, tapi juga membicarakan mengenai kemungkinan koalisi. "Saling silaturrahmi itu kan budaya politik Indonesia," tutur Akbar.
Namun saat ditanya, apakah Jokowi membawa pesan dari Megawati, dia menampik. "Nggak ada pesan apa-apa dari ibu Mega, Justru saya titip salam ke Jokowi untuk ibu Mega," terang Akbar.
Jokowi sendiri datang ditemani Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Hasto Kristiyanto. Sebetulnya pihak Jokowi sudah tiga kali, ingin berkunjung ke kediaman Akbar tapi baru kali ini terealisasi.
Sebenarnya pada waktu yang sama Akbar akan menghadiri pernikahan. Karena didatangi Jokowi, Akbar pun menunda menghadiri pernikahan hingga pertemuan dengan Jokowi selesai.
"Kedatangannya mendadak sekali, katanya jam delapan (pukul 20.00 WIB) datangnya, tapi setengah delapan sudah ada di depan rumah, bilangya sih mau numpang shalat," ucap Musfihin, staf dari Akbar Tanjung.