Home >> >>
Politikus PDIP Sebut Jokowi Bukan Anak Kurang Ajar
Selasa , 29 Apr 2014, 10:18 WIB
ROL/Fian Firatmaja
Jokowi dan istri di TPS 027, Menteng, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Fahmi Habcy mengatakan, Joko Widodo tak mungkin menentukan sendiri cawapres tanpa restu Megawati Soekarnoputri.

Ia pun meyakini Jokowi tidak mempersoalkan hal itu karena bakal capres PDIP itu tentu memahami mekanisme di internal partai.

"Jokowi bukanlah tipe anak kurang ajar dan tidak tahu diri. Ingat pendaftaran capres-cawapres memerlukan tanda tangan Bu Mega, dan tanda tangan beliau tersebut akan dicatat sejarah buruk atau baiknya," katanya, di Depok, Selasa (29/4).

Ia mengatakan, Megawati dengan bijak dan cerdas menyerap masukan objektif dalam mencapreskan Jokowi, pasti hal serupa akan dilakukan Megawati dalam menentukan bakal cawapres."Cuma bedanya akan didiskusikan bersama dengan Jokowi," tandas Fahmi.

Menurutnya, Megawati berhak sepenuhnya menentukan cawapres. Kapasitas Megawati, ujarnya, sudah mengerti bibit, bebet, dan bobot yang tepat untuk melengkapi Jokowi dan PDIP untuk bertarung di pilpres nanti.

Fahmi menegaskan bahwa hanya ada dua ketua umum partai yang secara bijak tidak memaksakan diri untuk menjadi capres dan memberikan kesempatan regenerasi kepada Jokowi, yakni Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh.

"Tapi bukan berarti beliau melepas begitu saja penentuan cawapres," katanya. Fahmi meminta publik bersabar menunggu dan tidak meributkan calon pendamping Jokowi karena harapan publik atas pencapresan Jokowi sudah didukung sepenuh hati oleh Megawati.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar