Home >> >>
Demokrat Lakukan Komunikasi Setelah Survei Konvensi
Kamis , 01 May 2014, 14:24 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono menjabat tangan para peserta debat putaran final Konvensi Calon Presiden PD di Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan akan melakukan komunikasi politik kepada partai lain secara resmi setelah hasil survei pemenang konvensi berada di tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Survei selesai dalam dua hingga tiga hari ke depan, sebenarnya komunikasi informal sudah berjalan nantinya setelah hasil survei maka akan ada komunikasi politik secara formal," ujar Hayono Isman dalam diskusi "Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?" di Jakarta, Kamis (1/5).

Menurut dia, itu tahapan yang harus dilalui karena menghormati konvensi untuk mencari pemimpin bangsa dari luar partai yang tidak hanya di dalam partai dan ini terobosan yang luar biasa.

Ia mengungkapkan pemenang konvensi akan menjadi capres demokrat kalau perolehan suara partai mencapai 20 persen pada Pileg, tapi kenyataannya tidak.

"Jadi pemenang konvensi belum tentu menjadi capres dan cawapresnya partai demokrat karena kita tidak mencapai 20 persen pada Pileg," ujar dia.

Karena itu sangat bergantung pada hasil survei oleh tiga lembaga yang akan disampaikan ke majelis tinggi Demokrat untuk menentukan langkah-langkah politik yang diambil.

Terkait tokoh dan partai yang akan diajak koalisi, Hayono enggan menjawab karena itu akan dijawab sendiri oleh SBY.

"Itu yang menjawab Ketua Majelis Tinggi Demokrat (SBY), awal Mei akan dijawab, yang penting kita sudah tahu platform Ical, Prabowo tahu," kata dia.

Ia mengutarakan Demokrat mempunyai pengalaman yang menarik dengan partai-partai Setgab.

"Dari pengalaman itu masih sangat terbuka dengan Setgab 2004 dan 2009. Namun, bisa saja Demokrat menguatkan poros lainnya, jadi ini masih cair," ujar dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar